Pages

Welcome Pictures, Images and Photos

8 Okt 2010

Cuaca buruk melanda negriku

Cuaca akhir-akhir ini tidak bisa ditebak seenaknya, sudah beberapa hari ini saya rasakan cuaca tidak konsisten. Pagi-pagi saya berangkat kuliah cuaca sangat cerah tidak ada tanda-tanda menunjukkan bahwa akan turun hujan. Tetapi, sore hari ketika saya pulang kuliah, ternyata hujan deras sampai-sampai mebanjiri jalanan sepanjang perjalanan saya pulang kerumah. Tak heran jika perjalanan menjadi terhambat karena jalanan yang saya lewati macet akibat banjir dan bahkan jalan ditutupi oleh pohon yang tumbang akibat tiupan angin yang sangat kencang.

Sepertinya dampak global warming sudah sangat nampak sekarang ini. Cuaca yang sangat panas dikala siang hari bisa membuat tenggorokan terasa kering bahkan tak sedikit teman saya jatuh sakit akibat perubahan cuaca yang sangat ekstrim tiap harinya. Setelah matahari puas mengeluarkan energi panasnya maka timbullah hujan disertai angin kencang bahkan petir yang menyambar pun ikut meramaikan perubahan cuaca tiap harinya.
Berita banjir di negri kita pun memenuhi topik di acara televisi. Seperti yang di kabarkan 4 oktober 2010 lalu terjadi banjir bandang di Wasior, Papua Barat yang tak sedikit menelan korban. Air beserta lumpur yang diisi kayu gelondongan dan bebatuan meyeret rumah mereka. Harta benda mereka pun ikut terbawa. Tidak ada yang mengetahui dan menebak peristiwa itu akan terjadi. Dikabarkan peristiwa tersebut diakibatkan oleh pembendungan air di hutan oleh pohon tumbang yang diakibatkan oleh pembalakan liar.

Sepertinya masalah tersebut sangat klasik terdengar oleh telinga kita. Lagi-lagi akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Tak heran jika alam sangat marah kepada kita karena keberadaannya yang semula sangat indah dan tenang kini dirubah jati dirinya. Semula hutan yang berfungsi menahan air tanah untuk mencagah banjir, tanah longsor dan lain-lain dirubah menjadi gedung-gedung bertingkat, kawasan wisata, serta pemukiman elit. Dan akibatnya, manusia juga lah yang menjadi korban kemarahan alam. Tidak ada yang bisa menebak kapan peristiwa akan terjadi. Tak banyak juga yang bisa kita lakukan jika berhadapan dengan alam.  Namun kita bisa mencegah peristiwa alam jika kita bisa menjaga dan merawat alam bumi pertiwi ini dengan sepenuh hati selayaknya merawat benda kesayangan yang kita miliki. Jika alam kita perlakukan dengan baik maka alam pun akan berpihak kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

8 Okt 2010

Cuaca buruk melanda negriku

Cuaca akhir-akhir ini tidak bisa ditebak seenaknya, sudah beberapa hari ini saya rasakan cuaca tidak konsisten. Pagi-pagi saya berangkat kuliah cuaca sangat cerah tidak ada tanda-tanda menunjukkan bahwa akan turun hujan. Tetapi, sore hari ketika saya pulang kuliah, ternyata hujan deras sampai-sampai mebanjiri jalanan sepanjang perjalanan saya pulang kerumah. Tak heran jika perjalanan menjadi terhambat karena jalanan yang saya lewati macet akibat banjir dan bahkan jalan ditutupi oleh pohon yang tumbang akibat tiupan angin yang sangat kencang.

Sepertinya dampak global warming sudah sangat nampak sekarang ini. Cuaca yang sangat panas dikala siang hari bisa membuat tenggorokan terasa kering bahkan tak sedikit teman saya jatuh sakit akibat perubahan cuaca yang sangat ekstrim tiap harinya. Setelah matahari puas mengeluarkan energi panasnya maka timbullah hujan disertai angin kencang bahkan petir yang menyambar pun ikut meramaikan perubahan cuaca tiap harinya.
Berita banjir di negri kita pun memenuhi topik di acara televisi. Seperti yang di kabarkan 4 oktober 2010 lalu terjadi banjir bandang di Wasior, Papua Barat yang tak sedikit menelan korban. Air beserta lumpur yang diisi kayu gelondongan dan bebatuan meyeret rumah mereka. Harta benda mereka pun ikut terbawa. Tidak ada yang mengetahui dan menebak peristiwa itu akan terjadi. Dikabarkan peristiwa tersebut diakibatkan oleh pembendungan air di hutan oleh pohon tumbang yang diakibatkan oleh pembalakan liar.

Sepertinya masalah tersebut sangat klasik terdengar oleh telinga kita. Lagi-lagi akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Tak heran jika alam sangat marah kepada kita karena keberadaannya yang semula sangat indah dan tenang kini dirubah jati dirinya. Semula hutan yang berfungsi menahan air tanah untuk mencagah banjir, tanah longsor dan lain-lain dirubah menjadi gedung-gedung bertingkat, kawasan wisata, serta pemukiman elit. Dan akibatnya, manusia juga lah yang menjadi korban kemarahan alam. Tidak ada yang bisa menebak kapan peristiwa akan terjadi. Tak banyak juga yang bisa kita lakukan jika berhadapan dengan alam.  Namun kita bisa mencegah peristiwa alam jika kita bisa menjaga dan merawat alam bumi pertiwi ini dengan sepenuh hati selayaknya merawat benda kesayangan yang kita miliki. Jika alam kita perlakukan dengan baik maka alam pun akan berpihak kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar